Awalnya sebuah pertanyaan.
“Kapan smelter feronikel beroperasi?”
Semalam baca berita yang judulnya, “Legislator Soroti Smelter di Halmahera Timur yang Tak Kunjung Beroperasi“. Dan hari ini ada berita lain lagi, “Pekan ini Jokowi Mengujungi Haltim“. Apa ada kaitannya dengan ground breaking Investasi CBL? atau pakde penasaran kenapa nih smelter gak beroperasi setelah sekian lama.
Smelter Feronikel pembangunan telah mencapai 98% dan karena masalah listrik akhirnya belum bisa beroperasi. Nah, dengar-dengar nih rencana awal tahun 2023 udah bisa commissioning. Namun ternyata masih ada pekerjaan lain yang tidak bisa di pasang apabila gak ada listrik yaitu material furnace.
Furnace adalah dapur sebagai penerima panas bahan bakar untuk pembakaran, yang terdapat fire gate di bagian bawah sebagai alas bahan bakar dan yang sekelilingnya adalah pipa-pipa air ketel yang menempel pada dinding tembok ruang pembakaran yang menerima panas dari bahan bakar secara radiasi, konduksi, dan konveksi. Material furnace batu tahan api ini hanya bisa dipasang kalo listrik udah ada. Karena pada saat selesai pemasangan harus langsung dipanaskan. Menurut sumber, waktu yang dibutuhkan 3 bulan untuk pemasangan. Hanya saja material ini import dari Amerika. Kapan yah tiba di Buli kalo hanya bisa dipasang setelah listrik siap? Berapa lama menunggu? semoga tidak lama yah.
Jadi kapan smelter feronikel bisa commercial? tau ah, gelap. Kita tunggu aja yuk, semoga dengan kunjungan pakde semua lebih jelas dalam beberapa waktu ke depan.
Akhirnya sebuah sarkasme.
“katanya Buli udah rame, manaaaa…??? manaa…? bilang smelter udah mau beroperasi, dari kemarin bilang begini terus. capek euy…PHP doank”.